Anakan Bakau Antar Pasutri Asal Sikka Duduk Satu Meja dengan Presiden SBY

Oleh: Walburgus Abulat, S.Fil (Alumnus STFK Ledalero dan Ketua Redaksi Majalah Biduk Seminari Tinggi Ritapiret 1996-1997)

“Mari.Silahkan, biar  helm-helm dititipkan di rumah saya. Aman tidak akan hilang. Silahkan menikmati keindahan di hutan bakau dan silahkan melintasi jembatan yang terbuat dari bambu  yang dikerjakan almarhum suami saya dan anak-anak sepanjang 400 meter di tengah rimbunan bakau menuju ke laut,” kata Nenek Anselina kepada belasan pengunjung termasuk penulis.

Meskipun sudah dipersilahkan untuk menikmati keindahan hutan bakau sejauh mata memandang itu, namun saya  enggan minggat dari hadapan Nenek Anselina Nona.

Maklum masih terngiang dalam telinga penulis, memori perjuangan Nenek Anselina Nona yang bahu membahu menanam anakan bakau pasca gempa tsunami, tepatnya pada tahun 1993 hingga tahun 2020 ini yang jumlahnya sangat fantastis, mencapai sekitar 9 juta pohon.

Saat dikonfirmasi terkait jumlah tanaman bakau mencapai 9 juta pohon itu, Nenek Anselina Nona  membenarkan hal itu. “Suami saya Baba  Akong sempat memberi tahu saya sebelum ia meninggal pada 6 Maret 2019 lalu bahwa jumlah anakan bakau yang ada di areal 30-an hektar di Hutan Bakau Ndete sebanyak 9 juta pohon,” kata Nenek Anselina.

BACA JUGA:
Jokowi Gelar Ratas Soal Minyak Goreng Langka Pasca Acara di IKN
Berita Terkait
1 Komen
  1. Fianda Briliyandi berkata

    Artikel yang bagus, terimakasih sharingnya, silahkan kunjungi

    website kami

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More