Ampera, si Anjing Kesayanganku

Upaya Bebas dari Kebringasan Arkaik "Homo Necans" (Cerpen Fransis Borgias*)

Pokoknya aku dan adik-adik sangat biasa membawa kuda-kuda ayah kami untuk minum air ataupun untuk dimandikan di sungai Ka itu. Airnya bening dan bersih. Tetapi ada banyak lintahnya juga. Biasanya juga si Ampera akan ikut untuk menggonggong kuda-kuda itu agar menuruti tuan-tuannya yang menuntun mereka. Pokoknya anjingku itu sangat setia dan menyenangkan. Memang anjing bisa menjadi sahabat yang setia bagi manusia.

Orang-orang Kampung Itu Datang

Sampai pada suatu kali. Aku baru pulang ke rumah. Setelah bermain cukup jauh dari rumah dengan teman-teman dan tentu saja dengan Ampera. Sesampai di dekat rumah, aku melihat ada beberapa orang tamu. Orang-orang itu aku kenal. Mereka berasal dari Kampung Lentang. Aku tidak tahu apa maksud dan tujuan kedatangan mereka di sore hari itu ke rumah kami. Tetapi cukup tampak terasa bahwa mereka seakan-akan sedang menantikan kedatangan kami.

Begitu aku tiba di rumah, akhirnya bapa mengatakan bahwa, “Nah ini dia anaknya. Dia ini yang paling akrab dengan si Ampera.” Pada saat mendengar ucapan itu, aku langsung merasakan bakal ada sesuatu yang aneh terjadi menimpa si Ampera. Kemudian ayahku menjelaskan: “Orang-orang ini bermaksud mau datang untuk membeli si Ampera. Mereka mau memotongnya untuk dijadikan daging anjing (RW) sebagai ritual untuk mengawali musim mengolah sawah mereka.” Mendengar hal itu, Ampera akan disembelih untuk dijadikan daging, aku langsung marah dan merasa sedih.

BACA JUGA:
AYU
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More