Albinisme Dalam Perspektif Pendidikan Inklusi

Oleh : Fitri Febri Handayani, Tarsisius Tukang , Ery Wati.

 Alabinisme Dalam Prespektif Pendidikan Inklusi.

Albinisme dengan keterbatasan  pada penglihatan  tentuntunya sangat mengganggu dalam proses pembelajaran normal. Ketidakmampuan melihat tulisan di papan tulis atau presentasi atau penjelasan terasa menjadi beban tersendiri dalam proses pembelajarannya. Siswa dengan albinisme harus maju ke papan tulis, atau mengandalkan teman baik hati untuk mencatat dan menyalin menjadi kendala psikologis tersendiri karena harus bergantung pada kemurahan hati teman  dan pengertian guru kelasnya. Kondisi ini jika menimpah albino yang mentalnya kuat maka pasti bisa bertahan , tapi jika tidak maka mundur adalah jalan pilihan terbaiknya. Keterbatasan itulah yang menempatkan seorang albino  sebagai Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Anak Berkebutuhan Khusus (children with special needs) adalah seseorang yang secara signifikan mengalami kelainan atau penyimpangan (fisik, mental, intelektual, sosial, dan emosional) dalam proses pertumbuhan dan perkembangannya dibandingkan dengan orang lain yang seusia, sehingga memerlukan pelayanan pendidikan khusus. Atau seseorang yang berbeda dari rata-rata umumnya, disebabkan ada permasalahan dalam kemampuan berfikir, penglihatan, pendengaran, sosialisasi, dan gerak. Dari definisi inilah albino  termasuk dalam segmen ABK dan mendapatkan layanan Pendidikan yang setara dengan  siswa lain

BACA JUGA:
Adventus: Momentum Membaharui Harapan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More