Ahli Komodo Tim S. Jessop dan Peran Ekologis Komodo
Oleh: Yohana Erica K. Putri (Peneliti, Institut Komodo, Jakarta)

“KOMODO dragons differ in their predatory role from, including not being the ecological analogs of, apex mammalian predators.” Begitu bunyi cuplikan kesimpulan riset ahli-peneliti Varanus komodoensis (Komodo dragon) Tim S. Jessop et al. (2020) yang dirilis oleh Ecology edisi online 101(4), 2020, yang diterbitkan oleh The Ecological Society of America. Peran ekologis predator puncak (apex predator) Komodo berbeda dan tidak sama dengan peran ekologis predator puncak (top/apex predator) mamalia.
Istilah ‘apex predator’ atau ‘top predator’ selama ini lazim menyebut pemangsa puncak pada satu mata-rantai pangan, tanpa pemangsa alamiah lainnya di suatu ekosistem. Saling-memangsa antara satu organisme dengan organisme lain telah menjadi mata-rantai evolusi. Satu organisme membunuh dan memangsa (predasi) organisme lain. Maka peran ekologis ‘apex predator’ sangat besar atau dominan dalam suatu ekosistem. Misalnya, singa adalah ‘top predator’ di daratan Afrika.