Berdamai Dengan Hutan

 Ritual Memulihkan Hutan Yang Rusak (Pande Hambor Puar)

Cerpen: Dr Fransis Borgias  (Dosen Teologi Biblika pada Fakultas Filsafat Universitas Katolik Parahyangan, Bandung dan Ketua Sekolah Kitab Suci St.Hieronimus, Keuskupan Bandung)

Berdamai Dengan Hutan
Foto ilustrasi

 

Musim Kering Yang Panjang

YA, aku ingat saat itu. Pada saat itu aku sedang duduk di bangku kelas 2 SDK Lamba-Ketang. Musim kering pada tahun itu berlangsung sangat panjang. Ia terasa sangat mencengkam dan mencekik. Hujan lama sekali tidak turun-turun. Tanah dan tetumbuhan kering kerontang. Angin musim kering bertiup kencang, angin yang dingin dan kering. Menerpa segala sesuatu. Maka akibatnya, semua orang mengalami gagal panen pada tahun itu. Lalu datanglah kelaparan yang teramat ngeri yang melanda daerah itu. Rasanya seluruh Manggarai, tidak hanya di Ketang dan sekitarnya saja, ditimpa masa kelaparan.

Maka orang-orang di kampung pun pada mulai ditimpa gejala busung lapar. Terutama sekali anak-anak. Mungkin juga terserang gejala stunting. Hal itu benar-benar menyedihkan. Tidak ada lagi hasil panen di kebun. Orang-orang tidak lagi ada jagung. Sorghum dan sela pun sudah tidak ada lagi. Tidak ada padi di sawah. Ubi pun (baik ubi kayu atau singkong maupun ubi tatas atau ubi jalar) sudah mulai menipis persediaannya di dalam tanah di kebun masing-masing. Benar-benar orang sedang menghadapi situ kelaparan yang teramat mengerikan. Hal itu juga amat menyedihkan.

BACA JUGA:
Gunakan APBDes, Desa Mahal II, Kec. Omesuri, Lembata Selenggarakan Penyuluhan Perlindungan Perempuan dan Anak
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More