Pasukan Israel Gempur Hizbullah dengan Kekuatan Penuh

JAKARTA, Pojokbebas.com- Pasukan Israel membombardir Hizbullah di Lebanon dengan kekuatan penuh, meski Amerika Serikat  menyerukan gencatan senjata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menegaskan, pihaknya tidak akan berhenti memburu milisi Hizbullah kendati serangan itu telah menewaskan lebih dari 500 warga sipil.

“Kami akan melanjutkan menyerang Hizbullah (di Lebanon) dengan kekuatan penuh dan tidak akan berhenti sampai kami mencapai tujuan, utamanya adalah mengembalikan para warga di utara ke rumah mereka dengan selamat,” ujar Netanyahu dilansir the Guardian, Jumat (27/9).

Dia memastikan bahwa pihaknya mengabaikan rencana gencatan senjata yang diserukan sejumlah negara termasuk AS.

Bahkan, Netanyahu enggan menanggapi proposal gencatan senjata yang dirancang oleg Amerika Serikat dan Prancis.

Netanyahu memerintahkan IDF (Pasukan Pertahanan Israel) untuk melanjutkan pertempuran dengan kekuatan penuh sesuai rencana yang sudah disampaikan kepadanya.

“Pertempuran di Gaza juga akan berlanjut sampai semua tujuan perang tercapai,” demikian pernyataan kantor PM Israel.

Sementara itu, Israel  memulangkan sekitar 60 ribu warganya ke wiayah utara dengan selamat setelah mengungsi karena gempuran milisi Hizbullah sejak 8 Oktober lalu.

Diketahui, AS dan Prancis saat ini terus mengupayakan proposal gencatan senjata di Lebanon.

Para pejabat Washington terus membujuk Netanyahu sebelum ia menyampaikan pidato di markas PBB, New York, pada Jumat (27/9) waktu setempat.

Mereka berpendapat bahwa jeda pertempuran antara Israel dan Hizbullah bisa membuka ruang untuk membuka kembali negosiasi antara Israel dan Hamas yang telah lama terhenti terkait upaya pembebasan sandera.

BACA JUGA:
Diplomat Ukraina Marah Terhadap Pemerintah Israel, 3 Hal Ini Penyebabnya
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More