Dossen UNJ Bongkar Dugaan Korupsi Anak-anak Jokowi
JAKARTA, Pojokbebas.com-Dosen Universitas Negeri Jakarta, Ubedilah Badrun membongkar dugaan korupsi anak Presiden Jokowi, Kaesang Pangarep.
Ubedilah menyampaikan bahwa dirinya
sudah melaporkannya ke KPK sejak dua tahun lalu. Namun sampai saat ini, belum ada kejelasan.
Selain mengungkap dugaan korupsi, melaporkan dugaan gratifikasi penggunaan jet pribadi Kaesang dan istrinya ke Amerika Serikat.
“Kemarin yang datang ke KPK itu keempat kali. Dulu 2 tahun setengah lalu dulu kita ke KPK,” ungkap Ubedilah dikutikaesanp fajar.co.id dari unggahannya di X, Minggu (15/9).
Kasus yang dimaksud Ubedillah yaitu saat Kaesang membeli 180 juta lembar saham yang harganya Rp100 miliar lebih.
“Lalu ada peristiwa menarik waktu itu yang abang sebut sebagai Mulyono yaitu ada putra mahkotanya membeli saham 180 juta lembar saham di pasar saham. Nilainya hampir Rp100 miliar lebih,” jelasnya.
Ubedilah heran Kaesang memiliki uang sebanyak itu hingga bisa membeli saham.
“Kok bisa beli ratusan juta lembar saham begitu, dari mana uangnya. Karena yang bersangkutan anak presiden, maka kita berhak publik untuk ketahui. Anak presiden kan dapat fasilitas negara juga,” tambahnya.
Saat pihaknya menelusuri perusahaan Kaesang, Ubedilah mendapati adanya potensi konflik kepentingan, karena dia bekerja sama dengan anak seorang direktur di perusahaan besar.
“Kita telusuri perusahaan Kaesang. Ternyata mereka ini berjejaring dengan anak dari seorang direktur perusahaan besar. Jadi managing direkturnya kerja sama dengan anak putra presiden,” terangnya
“Berdua ini, ada Gibran ada Kaesang. Perusahaan ini mayoritas punya putra mahkota ini,” sambungnya.
Di saat itu, lanjut dia, Gibran jadi wali kota. Jadi posisi wali kota, dan waktu itu direktur.
“Eh Komisaris Utama di sebuah perusahaan itu. Yah ada konflik interest. Perusahaan itu kemudian belakangan dapat suntikan dana fantastis,” ujarnya.
Ubedilah heran, karena segampang itu mendapat suntikan dana ratusan miliar padahal perusahaan baru.
“Lalu perusahaan mereka itu dapat suntikan, dua kali yah. Jumlahnya ratusam miliar. Kurang lebih Rp200 miliar. Subtikannya itu dari perusahaan Ventura. Ventura Capital,” tandasnya.
“Pertanyaan saya segitu mudah yah dapat suntikan dana kalau dia bukan anak presiden, dan perusahaan baru,” ucapnya.
Saat dilakukan penulusuran, disitulah terungkap. Anak managing direktur yang Kaesang jalin kerja sama diangkat jadi duta besar.
“Bagaimana mungkin ini bisa terjadi. Kita telusuri. Ternyata setelah masuk sekian miliar itu, managing direktur yang tadi satu perusahaan dengan anak presiden ini tiba-tiba diangkat jadi duta besar. Duta besar level tinggilah. Kentara banget,” bebernya.
Tidak berhenti di situ, dia bilang perusahaan yang dimaksud sebelunnya menjadi wakil otorita Ibu Kota Nusantara (IKN).
Disitukah, kata dia, terlihat hubungan presiden dan direktur perusahaan dimaksud.
“Perusahaannya terkenal ini. Kemudian dari perusahaan yang sama jadi wakil otorita IKN. Jadi kelihatan, ada relasi antara presiden dengan direktur perusahaan ini,” ujarnya.
Bahkan, kata Ubedilah, orang yang dijadikan duta besar itu kini dijadikan Dewan Pertimbangan Presiden (Watimpres). Di sisi lain, perusahaan itu tersangkut kasus lingkungan.