SAAT-SAAT ini, umat Kristiani sedang berada dalam masa Adven. Sebuah masa penantian untuk menantikan kelahiran Sang Mesias, Yesus Kristus Juruselamat. Memang, Adven saat ini adalah sebuah repetisi ( pengulangan kembali / peringatan ) akan peristiwa 2023 tahun yang lalu, di mana umat Israel sedang menantikan seorang pembebas yang dijanjikan Yahwe. Dialah Yesus Kristus.
Umat Kristiani saat ini merupakan reinkarnasi sebagai umat Israel yang baru. Dan konteks Adven, sesungguhnya merupakan sebuah penantian dan harapan baru yang menjadi titik awal untuk sebuah perubahan baru terhadap situasi konkret manusiawi. Dunia sedang diperhadapkan dengan pelbagai persoalan. Manusia yang oleh cinta Tuhan, ” ditahbiskan ” sebagai makhluk dengan martabat luhur pada satu sisi, dan pada sisi yang lain mengalami titik balik karena persoalan – persoalan hidup yang rumpil rumit dan pelik. Bahkan persoalan – persoalan yang rumpil rumil dan pelik, justru lebih banyak menyentuh persoalan degradasi nilai kemanusiaan. Kata lainnya, dehumanisasi. Itulah konteks kini.