Membaca buku memiliki kaitan erat dengan kehendak untuk memeroleh informasi dan pengetahuan. Selain itu, dengan membaca buku, kemampuan untuk memahami konten bacaan serta sharing knowledge kepada sesama saudara yang lain dapat dijalankan dengan baik dan berhasil. Dan, lebih dari itu, dengan membaca buku, kemampuan daya cipta manusia digerakkan serta diwujudkan. Pernyataan ini dengan sendirinya perlu didukung oleh penyediaan bahan bacaan. Ketika situasi dan kondisi lokasi yang tidak didukung oleh tersedianya buku bacaan maka terjadilah masalah literasi dan kreasi. Bersinggungan dengan dukungan tersebut, anak Timor Tengah Utara (TTU) masih perlu diperhatikan dan dikembangkan sehingga mampu aktualisasi berbagai potensi yang dimilikinya.
Dalam konteks tersebut, terdapat salah satu yayasan yang dikenal sebagai Yayasan Mitra Terang Timor Nusantara (YMTTN) terpanggil untuk berkenan bekerja demi anak TTU. Diketahui bahwa YMTTN memiliki visi pemberdayaan manusia dan misi peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan, penelitian, pelatihan, dan publikasi. Menjawabi tuntutan zaman dan kepedulian terhadap anak TTU, YMTTN bergerak untuk menjembatani serta mengupayakan solusi yang relevan dan efektif bagi anak TTU. Karena itu, YMTTN melakukan pendekatan terhadap perusahaan yang mencetak dan menerbitkan buku bacaan. Pendekatan dimulai dengan memberdayakan jalur network yang dikenal. Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama dan Penerbit PT Kanisius yang terkenal, dihubungi salah satu petinggi YMTTN, Ibu Monica Kiniiri Joseph. Proses pendekatan berjalan dengan baik dan efektif. Pendekatan membuahkan hasil dengan mendapatkan bantuan buku bacaan fiksi dan nonfiksi serta alat peraga mengajar bahasa Inggris. Tentu saja bantuan terkait dengan gerakan membaca buku bagi anak TTU.