14 Tahun Pemekaran Matim, Hasilnya Jadi Kabupaten Tertinggal, Bupati Dinilai Gagal

(Wawancara eksklusif Pojokbebas.com dengan tokoh asal Matim, Damianus Ambur)

14 Tahun Pemekaran Matim, Hasilnya Jadi Kabupaten Tertinggal, Bupati Dinilai Gagal
Tokoh asal Manggarai Timur, Bapak Dami Ambur

 

MANGGARAI umumnya, khususnya Manggarai Timur (Matim) memiliki segalanya dari sisi sumber daya alamnya. Di bagian tengah, dari Colol hingga Elar adalah pusat kopi yang pernah mencetak orang kaya sekelas Paulus Kantor. Di selatan, padang sabana Bondei adalah pusat ternak sapi yang sudah dirintis Seminari Pius XII Kisol.

Di utara adalah pusat beras, seperti Pota, Buntal, dan Dampek. Jadi, pertanian dan perternakan adalah potensi yang menjanjikan bagi masyarakat yang mayoritas adalah petani. Belum lagi cerita tentang potensi pariwisata, baik alam maupun budaya. Ini aset yang belum disentuh dan tidak bakal habis kapan pun. Anehnya, Manggarai Timur justru terjerumus dalam kabupaten miskin. Sementara Manggarai dan Manggarai Barat selamat dari status kemiskinan.

Status kemiskinan Manggarai Timur tertuang dalam Peraturan Presiden (Perpres) No 63 Tahun 2020 tentang penetapan daerah tertinggal. Dari 62 kabupaten di Indonesia yang ditetapkan sebagai daerah tertinggal, 13 kabupaten ada di Provinsi NTT. Dari 13 kabupaten, Manggarai Timur ada dalam barisan kabupaten tertinggal bersama Lembata, Alor, Sumba Timur, Sumba Tengah, Sumba Barat dan Sumba Barat Daya.

BACA JUGA:
Bupati Agas Akan Sediakan Anggaran Khusus untuk Pekerja Media
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More