Yogykarta International Airport (YIA) Merupakan Percontohan Pertama di Indonesia dan ASEAN untuk Daerah Rawan Tsunami

Jika dibandingkan dengan Bandara Internasional Adisucipto yang memiliki panjang landas pacu (runway) 2.200 meter, maka bandara baru tersebut memiliki landas pacu yang jauh lebih panjang yakni 3.250 meter. Karena itu, pesawat berbadan lebar bisa mendarat di Bandara Internasional Yogyakarta.

“Di sana (Adisucipto) hanya untuk pesawat yang narrow body, di sini bisa didarati Airbus A380 dan Boeing 777, pesawat gede-gede bisa turun di sini karena runway-nya 3.250 (meter),” terang presiden.

Bandara Internasional Yogyakarta didesain memiliki daya tahan terhadap bencana gempa bumi hingga 8,8 magnitudo.

Selain berkemampuan untuk menahan gempa, bandara ini juga disertai dengan pengoperasian AirNav dan sistem peringatan dini tsunami.

Dengan beroperasinya AirNav di YIA maka alur penerbangan akan lebih lancar dibandingkan Bandara Internasional Adisucipto. Tower di YIA juga lebih tinggi (39,5 meter) dibandingkan tower di Bandara Internasional Adisucipto (25 meter) sehingga pandangan ATC lebih lebar dan dapat memantau seluruh area pergerakan di bandara.

BACA JUGA:
Pembangunan IKN Nusantara, Jokowi: Kota Modern Berstandar Internasional, Transformasi Menuju Indonesia Maju
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More