Wartakanlah Firman Baik atau Tidak Baik Waktunya: In Memoriam Mgr. Vincentius Sensi Potokota
Sinopsis Buku
Gereja harus terus berbenah diri karena berbagai kepincangan dalam dirinya. Tetapi sebagai jemaat Kristus, dia harus mewartakan Firman Allah dalam kerapuhannya sendiri. Di bawah terang firman itu, Gereja menempatkan dirinya dan terus berusaha memperbaiki dirinya bersama semua orang lain.
Gereja berhenti menjadi Gereja Kristus ketika dia berhenti mewartakan Kristus, bukan saat dia dililit berbagai masalah dan kekurangan. Gereja adalah Gereja misioner, yang tidak dapat memaafkan dirinya dengan berbagai kekurangannya sendiri.
Berbagai refleksi tentang kepribadian, gaya kepemimpinan, dan kesaksian hidup ditulis oleh mereka yang mengenal beliau, yang berjalan bersamanya.
Bersama mereka, Mgr. Sensi sungguh menghayati moto episkopalnya, “Praedica Verbum Opportune Importune” dalam hidup dan pelayanannya sebagai Uskup Keuskupan Agung Ende.
Mgr. Sensi tidak hanya mewartakan Firman Tuhan melalui inisiatif pastoral dan kegiatan-kegiatannya, tetapi juga, dan terlebih dalam masa sakitnya, dalam perjuangannya menghadapi dan menerima kondisi batas kehidupan seorang manusia, Mgr. Sensi mewartakan firman itu kepada kita. Kematiannya merupakan sebuah bentuk pewartaan dan kesaksian firman itu.