Warga Matim Dipolisikan dengan Tuduhan Menghalangi Tugas Wartawan
Saya bingung dengan tuduhan ‘kriminalisasi’. Saya ini hanya petani pak, saya bukan siapa-siapa. Saya tidak paham mengapa tuduhannya jadi seperti ini,” katanya dengan mata berkaca-kaca. Alfonsius Rian mengaku bingung terkait tuduhan menghalangi tugas media.
“Saya hanya butuh kepala desa makanya saya minta waktu. Saya tidak menghalangi mereka, toh mereka tetap wawancara. Kecuali begini pak saya rampas mereka punya kartu pers atau saya rampas hp mereka, atau saya intervensi kades untuk jangan menjawab, itupun saya sudah minta maf pak, saya hanya petani miskin yang sedang berjuang untuk hidupi keluarga saya,” jelasnya sambil menyeka air mata.
Saat ditanya responnya soal laporan polisi oleh kedua wartawan terhadapnya, dia mengaku pasrah dengan apa yang terjadi. Meski demikian dia mengaku merasa dirugikan dengan apa yang ia alami saat ini.
“Saya pasrah pak, kehidupan keluarga saya sekarang terganggu, istri saya selalu menangis setiap membaca berita terkait saya, hubungan kami dengan orang diluar juga terganggu, kami malu seolah-olah kami ini penjahat. Saya sangat menghargai wartawan pak, tapi kalau begini kami bingung apakah wartawan tidak bela orang kecil macam kami ini,” ungkapnya.