Wajah Indonesia dari Perspektif Mata Perempuan

Oleh Yosefina Erlina, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng

Kekerasan emosional, terutama di kalangan remaja, juga menunjukkan data yang memprihatinkan. SNPHAR 2024 melaporkan bahwa pada umur 13-17 tahun,prevalensi kekerasan emosional sepanjang hidup pada remaja laki-laki adalah sekitar 43,14%, sedangkan untuk remaja perempuan mencapai 47,8% (Kompas).

 

Representasi dan Politik: suara yang masih terendam

Meskipun ada perempuan yang menduduki posisi di pemerintahan dan lembaga publik, representasi mereka masih terbatas. Posisi pimpinan di banyak sektor mulai dari pemerintahan lokal, legislatif hingga BUMN, sepertinya masih mayoritas di tempat laki-laki. Sayangnya, data spesifik mengenai persentase perempuan di jabatan-jabatan tingkat tinggi cukup bervariasi dan belum sepenuhnya transparan dalam semua tingkat pemerintahan.

Namun, satu hal yang agak melegakan yaitu perempuan guru mendominasi jumlah tenaga pendidik. Sebagai contoh, guru perempuan mencakup sekitar 61% dari total guru di Indonesia di bandingkan  dengan guru laki-laki 39%.(Komnas Perempuan). Tapi, ketika masuk di jenjang kepemimpinan, seperti salah satunya sebagai kepala sekolah, situasinya berbeda. Dimana, jumlah perempuan kepala sekolah dasar, terutama di beberapa daerah, masih bersifat minim.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More