
Wajah Indonesia dari Perspektif Mata Perempuan
Oleh Yosefina Erlina, Mahasiswi STIPAS St. Sirilus Ruteng
Namun, meski akses pendidikan tinggi dan meningkat, tidak semua perempuan mendapatkan pengalaman yang sama. Akses ke pendidikan dasar dan menengah di daerah terpencil masih mengalami hambatan, baik dalam segi infrastruktur, transportasi maupun budaya.
Di bidang ekonomi dan ketenagakerjaan, kemajuan masih lambat. Salah satu indikator yang sering dirujuk adalah Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK). Di negara Indonesia ini, data menunjukkan bahwa TPAK laki-laki mencapai angka sekitar 83,87%, sedangkan untuk perempuan hanya sekitar 53,41%(Haibunda). Melihat hasil dari data ini, menunjukkan bahwa meski perempuan telah lebih banyak mengenyam pendidikan tinggi, tapi belum semua berhasil memasuki dunia kerja secara setara, apalagi ke pekerjaan formal dengan perlindungan sosial.
Kesenjangan ini juga muncul dalam bentuk pekerjaan informal, jam kerja yang panjang, tanggung jawab domestik yang masih besar, dan diskriminasi dalam promosi serta upah. Sementara negara ini terus menetapkan kebijakan, namun realitas yang terjadi di lapangan masih menunjukkan bahwa kaum perempuan kerap harus “ memikul dua beban sekaligus yaitu bekerja di luar rumah dan mengurus rumah tangga’.
