Uskup Maumere Edwaldus Minta Elemen Umat Berjuang Gigih Perangi Praktik Perdagangan Orang

Laporan Wall Abulat (Wartawan Pojokbebas dan Florespos.net)

Uskup Ewaldus mengajukaan  dua pertanyaan penting untuk  direnungkan saat itu.

Pertama, apakah kita telah memohonkan kepada Tuhan, rahmat dalam Roh Kudus untuk bisa membedakan kebaikan dan keburukan, dan memperjuangkannya dalam kehidupan kita setiap hari, yang kini dilanda kerasukan dan ketamakan?

Kedua, apakah kita bertolak ke tempat yang dalam, dan dengan penuh cinta, membela mereka yang tertindas, dan terjebak dalam koorporasi perdagangan manusia, yang bahkan terselubung oleh mekanisme hukum manusia saat ini?

Uskup menggarisbawahi bahwa ziarah bangsa Israel, dari masa ke  masa, menghadirkan rahmat sekaligus tanggung jawab, ketika kesetiaan dan ketaatan pada Yahwe adalah sikap iman yang tidak bisa diabaikan. “Kesetiaan Abraham dipertaruhkan di hadapan keluarganya sendiri, ketika ia harus mempersembahkan Iskak Putranya. Yakub pun tetap setia pada janji Yahwe, meskipun ia ditipu oleh anak-anaknya  dan ia terus menerus merindukan putra bungsunya, Yusuf.

“Yusuf pun mengalami sebuah pergulatan hidup yang tidak mudah, terasa pahit, ketika ia diperlakukan tidak adil oleh saudara-saudaranya, dan bahkan dijual kepada orang asing.

BACA JUGA:
Hari Ke-2 Kunker, Jokowi Apresiasi Penurunan Stunting di Provinsi Bengkulu
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More