Uskup Ewald dan Umat Katolik Keuskupan Maumere Dukung Frans Seda Jadi Pahlawan Nasional
Laporan Wall Abulat (Wartawan Pojokbebas, Kolumnis dan Penulis Buku)
Beliau pernah menjadi menteri pada beberapa periode Orde Lama, Orde Baru dan menjadi tempat pejabat-pejabat, ormas, partai untuk bertanya dan menemukan sejumlah jawaban berkaitan dengan masalah yang muncul pada awal reformasi sampai ia meninggal,” kata nya.
Selain itu, lanjut Uskup Ewald, dalam kesehariannya sebagai tokoh nasional, beliau tak pernah meninggalkan identitasnya sebagai seorang Katolik yang taat, dan justru dengan kekatolikannya ini membuat beliau berbeda dan dibutuhkan serta dihargai dalam kehidupan bernegara dan bermasyarakat.
“Karena itu, saya tegaskan lagi, saya sebagai Uskup Keuskupan Maumere dan umat Katolik Keuskupan ini mendukung penuh agar Frans Seda menjadi Pahlawan Nasional. Bapak Frans Seda sangat layak menjadi Pahlawan Nasional,” kata Uskup.
Jasa Frans Seda untuk Bangsa dan Gereja
Nama Fransiskus Xaverius Seda sudah membekas di hati anak negeri ini. Frans Seda tokoh nasional dan internasional yang telah malang melintang berkarir di bidang pemerintahan.
Fransiskus Xeverius Seda lahir di Lekebai, Kabupaten Sikka pada 4 Oktober 1910. Ia menikah dengan Yohana M. M. Patinaja pada 11 Mei 1961 dan dikarunia dua anak Francisca S. Eri Sikka Seda dan Joanessia Y. Sipi Seda. Frans Seda menyelesaikan pendidikan sarjana di Katholieke Economiasche Hogeschool (HBS) Tilburg-Belanda 1956.