
Uskup Edwaldus dan Pastor Paroki Katedral Maumere Bergoyang Jai Meriahkan Natal Bersama di SMPK Frater Maumere
Uskup Edwaldus bahwa inilah sepenggal pesan Paus Fransiskus-sebuah untuk memperjuangkan kerendahan hati dalam hidup murid-murid Yesus. “Sebuah pesan yang sangat dalam tentang makna pertobatan Natal dari
kemewahan dan kebutuhan berebut gelar dan nama besar, pada sebuah jalan hidup yang hening, untuk bertumbuh sebagai pribadi yang telah dibaharui oleh kelahiran Yesus. Ada sebuah pembalikkan dari sebuah
kenyataan hidup yang mewah dan elitis, pada sebuah perjuangan untuk hidup sederhana, tulus dan solider pada orang-orang kecil dan orang-orang yang terpinggirkan dan yang tersisihkan oleh ketidakadilan dunia,” kata Uskup.
Uskup Edwaldus mengakui bahwa dengan amat lantang Paus Fransiskus menantang sikap hidup orang beriman yang telah terseret arus globalisasi ketidakpedulian. “Sebuah sikap tidak peduli yang massal
dan berjamaah, tidak peduli pada situasi hidup konkret, lebih mementingkan kesenangan diri dan mempublikasikannya di tengah jeritan tangis saudara-saudari yang menjadi korban perang, korban bencana dan
korban kekejaman kejahatan dunia,” katanya.