Uji Coba yang Mengisyaratkan Peluang Hidup Lebih Panjang

Oleh : Bernadinus Steni (Penggiat Standar Berkelanjutan)

Cara lain yang sudah ada adalah dengan menghalangi sensor nutrien yang disebut TOR dengan obat yang bernama rapamycin. Obat ini sudah diuji coba pada tikus yang kalau disejajarkan dengan usia manusia kira-kira berusia 60 tahun. Setelah diberi obat itu, usia tikus itu menjadi lebih panjang dari biasanya.

Namun Cynthia tidak menganjurkan orang untuk buru-buru menenggak rapamycin, meskipun itu juga dapat digunakan oleh manusia. Alasannya adalah obat itu menekan sistem imunitas tubuh. Obat itu digunakan agar orang dapat melakukan transplantasi organ tanpa risiko ditolak oleh sistem organ tubuh lainnya.

Ini barangkali bukan obat yang sempurna untuk tetap awet muda. Namun ada optimisme bahwa pada 2011 (ketika talk show ini dilakukan) ada obat yang diberikan kepada tikus dan hasilnya usia tikus itu lebih lama dari seharusnya. Sepertinya tidak akan menunggu waktu lama bagi pemburu mimpi untuk hidup lebih lama dapat mewujudkan niat mereka.

Dalam dialog lebih lanjut, Cynthia menjelaskan bahwa di alam ini ada jenis binatang yang tidak mengenal usia tua. Kura-kura adalah contohnya. Kita tidak bisa membedakan mana kura-kura berusia 70 tahun dengan kura-kura 20 tahun hanya dengan observasi fisik.

BACA JUGA:
Ketika “Tingkotoe” Tidak Lagi Menandai Hujan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More