Truk-F : Guru Sebagai Agen Pemberantasan Human Trafficking

Penanganan kasus Human Trafficking

Dalam sesi diskusi, seorang peserta, Ibu Maria Nona Eva Rambi, guru di SMAN Nita membagi hasil pengamatannya tentang trend pada anak didik di desa-desa sekarang.  Mereka lebih suka berteman dengan lelaki berhidung belang (om-om) dengan tujuan untuk mendapatkan uang secara instan.

“Menanggapi situasi ini, sebagai guru hanya bisa memberikan nasihat moral saja”. Sharing ibu Eva.

Pada kesempatan yang sama, ia  juga prihatin bahwa di Sikka ini banyak Pub-pub yang juga mempekerjakan anak-anak sebagai Pekerja seks, apakah pemerintah dan setiap organisasi kemanusiaan turut membiarkan pub-pub ini tetap ada?, tanyanya.

Menjawab pertanyaan itu Sr Eustochia SSpS menjelaskan bahwa TRUK F pernah melakukan advokasi kepada pemerintah tetapi sampai saat ini belum ada perubahan.

“Kita pertanyakan soal jenis IMB apa yang diberikan kepada usaha-usaha seperti Pub-pub ini. Sampai sekarang kita terus berjuang, mendorong pemerintah agar isu-isu perdangan orang ini dapat diminimalisir oleh semua pihak”, harap Sr. Eustochia.

BACA JUGA:
27 KK Dusun Asulait di Perbatasan Terima Bantuan Listrik Gratis, Bupati Belu: Terimakasih kepada PLN
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More