
Transformasi Teknologi 5G, Infrastruktur, dan Masa Depan Anak Cucu (Catatan Ketua MPR RI)
Oleh Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI/Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia)
Teknologi 5G akan membangun dan mewujudkan kebudayaan baru. Banyak pekerjaan, dari yang rumit sampai yang paling sederhana, tidak lagi butuh otak dan peran tenaga manusia. Era 5G menjanjikan kehidupan yang lebih mudah, tetapi juga mengeliminasi begitu banyak pekerjaan yang sebelumnya butuh peran manusia. Sebagaimana diingatkan oleh Kepala Pusat Inovasi 5G di Universitas Surrey, Inggris, professor Rahim Tafazolli, ada harga yang harus dibayar manusia ketika sebuah pembaruan atau kemajuan terwujud.
Studi oleh GSMA Intelligence mengindikasikan Amerika Serikat (AS), Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan akan menjadi negara yang mendominasi jaringan seluler 5G super cepat pada tahun 2025. Perkembangan ini hendaknya mendorong Indonesia untuk semakin cepat membangun infrastruktur TIK pendukung teknologi 5G.
Sebagai negara yang diproyeksikan menjadi salah satu dari lima raksasa ekonomi dunia dengan total Produk Domestik Bruto 7 triliun dolar AS, transformasi digital di era 5G menjadi sebuah keniscayaan yang harus dilakoni bangsa ini. Bukankah Indonesia ingin menjadi bangsa yang tangguh dengan mewujudkan misi Indonesia Maju di tahun 2045?