
Transformasi Teknologi 5G, Infrastruktur, dan Masa Depan Anak Cucu (Catatan Ketua MPR RI)
Oleh Bambang Soesatyo (Ketua MPR RI/Wakil Ketua Umum KADIN Indonesia)
Setelah mewujudkan konektivitas nasional melalui proyek Palapa Ring, pemerintah diharapkan makin fokus membangun infrastruktur TIK untuk teknologi 5G. Dikutip dari berbagai sumber, disebutkan bahwa diperlukan ketersediaan spektrum 2,6 GHz demi efektivitas 5G, dengan bandwidth di kisaran 100 MHz. Dengan spektrum seperti itu, 5G akan memiliki kemampaun sangat mumpuni, dengan kecepatan lebih dari 1Gbps dan latensi (perlambatan/tunda) 1ms dan bisa terhubung ke ratusan ribu perangkat per kilometer persegi..
Karena kemampuannya seperti itu, teknologi 5G bisa mewujudkan tidak hanya pabrik cerdas, tetapi juga mewujudkan rumah pintar, alat medis pintar hingga transportasi cerdas. Untuk memeriksa kesehatan atau proses penyembuhan, dokter dan pasien tidak perlu harus tatap muka dalam satu ruang medis, karena pemeriksaan oleh dokter atau petugas medis bisa dilakukan dari tempat lain. Juga dengan dukungan teknologi 5G, mobil swakemudi atau tanpa kendali oleh manusia bisa segera diwujudkan.