TOE NGANCENG GERENG, KRAENG HO’O, Toe diwale tombo diha

Oleh: P. Yosep Bala Makin, SVD

”Saya boleh berdoa banyak di depan sakramen mahakudus untuk bisa berbicara dengan beliau supaya hatinya seperti hati Yesus sementara kamu lain enak-enak saja mendengarkan berita gembira,” keluh saya di depan teman-teman senasib itu.
” Itulah, buah dari doa,” komentar teman-teman.

Dengan saksama, saya mencermati dan mendalami kalimat-kalimatnya selama kami berdua berbicara. Seperti biasa, yang sudah lebih sebagai kakak dalam imamat dan lebih tua dalam usia akan lebih banyak berbicara dengan nasihat-nasihatnya. Kita harus siap batin untuk mendengarkan bahkan bisa sampai menyangkut seluruh dunia. Intinya, maksud beliau saya dalami bahwa menjadi imam berarti harus menjadi manusia mandiri. Jangan menjadi manusia ikut-ikutan. Karena temannya akan ditahbisankan tahun 1994, tidak otomatis kamu pun ditahbiskan pada tahun yang sama. Pada saat seperti ini, di saat keputusan harus difinalkan, Tuhan punya rencana dan kehendak-Nya akan terjadi tanpa intervensi manusia. Tidak boleh menjadi manusia yang menempelkan diri pada orang lain. Kita boleh memiliki teman yang banyak lagi baik-baik tetapi dalam hal tertentu, apalagi menyangkut panggilan, kita harus lebih mandiri. Menyangkut panggilan dan keputusannya, disermenmu selama ini sudah cukup mendewasakan kamu. Keputusan untuk maju terus atau mundur tidak boleh tergantung pada keputusan teman, keluarga, orang tua, atau orang lain. Jangan pernah membuat diri seolah-olah digiring dalam kawanan besar dan semuanya harus masuk sesuai jadwal dan roster yang sudah terpasang. Kamu sudah membuat keputusan untuk menunda, itu keputusan yang tepat. Kedewasaan kamu akan terlihat ketika kamu setia dengan keputusan itu dan menjalankan keputusan itu dengan bebas, tanpa merasa terbebani apa pun. Karena panggilan menjadi imam seumur hidup harus menjadi sebuah kegembiraan. Jangan pernah menjadi imam dalam kemurungan dan kekecewaan, tidak gembira dengan hidup imamatnya.

BACA JUGA:
Kasus Omicron di Dunia Meningkat, Pemerintah Himbau Masyarakat Waspada
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More