Tingkatkan Daya Saing para Penyuluh, Ansy Lema Gelar Bimtek

Artinya, lanjut dia, satu orang penyuluh mendampingi 932 petani. “Ironis, penyuluh sebagai ujung tombak pertanian RI masih sangat terbatas, akibatnya tidak dapat memberikan pendampingan maksimal kepada petani. Keterbatasan tenaga penyuluh semakin diperparah dengan rendahnya kapasitas dan daya saing untuk mendampingi para petani. Padahal tenaga penyuluh sangat dibutuhkan untuk membantu petani agar semakin kreatif, inspiratif, dan berdaya,” tambahnya.

Saat ini dunia bergerak cepat memasuki revolusi industri 4.0. Bidang pertanian dan peternakan juga harus segera bertranformasi, melakukan loncatan besar dengan meninggalkan pola pertanian tradisional menuju praktek budidaya pertanian dan agroindustri berkonsep “pertanian cerdas” (smart farming).

Namun, menuut Ansy, hal tersebut membutuhkan kecepatan dan kreativitas, digitalisasi, bioteknologi, dan efektivitas proses dari para petani. Sebab, mayoritas petani di Provinsi NTT masih bertani dengan pola tradisional, belum melek teknologi pra-pasca hingga pengolahan panen, serta belum mampu beradaptasi dengan digitalisasi tata niaga pemasaran.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More