Teologi Pembebasan, Perjuangan Terhadap Nasib Orang Miskin dan Tertindas (Bag. I)

Oleh RP. Pascual Semaun (Paulus Paskalis Semaun, SVD), Misionaris SVD tinggal dan berkarya di Paraguay-Amerika Latin..

Konflik Utama:

1. Kritik terhadap Penggunaan Marxisme: Teologi Pembebasan dikritik karena menggunakan konsep-konsep
Marxis untuk menganalisis realitas sosial dan ekonomi. Yohanes Paulus II dan Ratzinger berpendapat
bahwa teologi ini mengarah pada interpretasi yang salah terhadap Injil dan politisasi berlebihan terhadap
iman.

2. Kongregasi untuk Doktrin Iman: Di bawah kepemimpinan Ratzinger, Kongregasi untuk Doktrin Iman
mengeluarkan dokumen yang memperingatkan bahaya Teologi Pembebasan, menuduhnya menyimpang
dari doktrin Katolik tradisional.

3. Kekhawatiran Doktrinal: Kongregasi ini, di bawah kepemimpinan Ratzinger, menerbitkan dua dokumen
pada 1980-an yang mengkritik beberapa aspek Teologi Pembebasan, khawatir akan pengaruh Marxisme
yang bisa menyimpangkan doktrin Kristen.

4. Libertatis Nuntius (1984): Dokumen ini menunjukkan bahaya dari interpretasi Marxis terhadap Teologi
Pembebasan, memperingatkan bahwa hal itu dapat mengarah pada pandangan reduksionis terhadap iman
Kristen dan politisasi berlebihan terhadap misi Gereja.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More