Teologi Pembebasan, Perjuangan Terhadap Nasib Orang Miskin dan Tertindas (Bag. I)

Oleh RP. Pascual Semaun (Paulus Paskalis Semaun, SVD), Misionaris SVD tinggal dan berkarya di Paraguay-Amerika Latin..

Gutiérrez menyatakan bahwa kemiskinan bukanlah takdir atau nasib buruk, melainkan sebuah ketidakadilan
yang dihasilkan oleh struktur sosial yang tidak adil. Kemiskinan adalah bentuk kekerasan besar yang harus
diberantas dengan komitmen dan praktek iman yang jelas dan tegas. Opsi preferensial untuk orang miskin harus
menjadi ciri identitas kekristenan, sebagaimana dicontohkan oleh Yesus sendiri. Kemiskinan adalah keadaan
memalukan yang menyerang martabat manusia dan bertentangan dengan kehendak Tuhan. Pembebasan
harus menyeluruh, mencakup semua dimensi kemiskinan ini. Pilihan preferensial bagi orang miskin berarti
komitmen aktif untuk mengubah struktur yang tidak adil dan mempromosikan keadilan sosial, sesuai dengan
teladan Yesus dalam Injil.

 

Konflik dengan Hierarki Gereja Katolik

Gustavo Gutiérrez, sebagai pendiri Teologi Pembebasan, menghadapi berbagai konflik dengan hierarki Gereja
Katolik, terutama selama kepemimpinan Paus Yohanes Paulus II dan di bawah pengawasan Kardinal Joseph
Ratzinger, yang kemudian menjadi Paus Benediktus XVI.

Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More