Teologi Pembebasan, Perjuangan Terhadap Nasib Orang Miskin dan Tertindas (Bag. I)
Oleh RP. Pascual Semaun (Paulus Paskalis Semaun, SVD), Misionaris SVD tinggal dan berkarya di Paraguay-Amerika Latin..
Pengaruh Vatikan II: Reformasi Konferensi Vatikan II menginspirasi banyak pihak dalam Gereja untuk
mengadopsi sikap yang lebih aktif dalam membela hak asasi manusia dan keadilan sosial. Gutiérrez sejalan
dengan perspektif ini, menekankan bahwa teologi harus menjadi respons terhadap realitas penderitaan dan
penindasan.
Pengalaman Pribadi: Gutiérrez menyaksikan secara langsung kemiskinan dan marginalisasi di Peru, terutama di
kalangan petani dan pekerja kelas bawah. Mereka menghadapi kemiskinan ekstrem, ketidakmampuan untuk
mengakses layanan dasar, serta eksploitasi tenaga kerja. Gutiérrez merasakan bahwa situasi ini mengusik hati
nuraninya dan menggelisahkan kesadaran nyaman dirinya. Pengalaman ini menjadi titik awal bagi refleksi
teologisnya dan komitmennya untuk berpihak kepada kaum miskin.
Orang Miskin Menurut Gutiérrez
Dalam pemikiran Gustavo Gutiérrez, “kemiskinan” lebih dari sekadar kekurangan sumber daya ekonomi.
Konsep kemiskinan yang ia perjuangkan melibatkan berbagai dimensi.