Teologi Pembebasan, Perjuangan Terhadap Nasib Orang Miskin dan Tertindas (Bag. I)
Oleh RP. Pascual Semaun (Paulus Paskalis Semaun, SVD), Misionaris SVD tinggal dan berkarya di Paraguay-Amerika Latin..
GUSTAVO Gutiérrez-Merino Díaz (1928-2024) adalah tokoh utama dalam Teologi Pembebasan, sebuah gerakan
teologi yang menghubungkan iman Kristen dengan komitmen terhadap keadilan sosial, terutama untuk kaum
miskin dan tertindas. Kehidupan dan karya Gutiérrez mencerminkan dedikasi terhadap perubahan sosial yang
lebih adil, yang diwujudkan dalam teologi yang mengkritisi ketidakadilan struktural dan memperjuangkan
pembebasan orang miskin.
Gutiérrez melihat kemiskinan bukan sebagai takdir, tetapi sebagai ketidakadilan struktural yang harus
diberantas. Dalam pandangannya, teologi Kristen harus berkaitan erat dengan perubahan sosial yang nyata,
dengan menekankan preferensi bagi orang miskin dan menghubungkan keselamatan dengan pembebasan
sosial. Hal ini memberi perspektif baru tentang iman yang berfokus pada keadilan sosial.
Teologi Pembebasan Gutiérrez mendapat kritikan keras dari hierarki Gereja Katolik, terutama karena
penggunaan konsep Marxis dalam menganalisis ketidak-adilan sosial.
Paus Yohanes Paulus II dan Kardinal Joseph Ratzinger menganggap teologi ini berpotensi mengarah pada politisasi terhadap iman dan penyimpangan dari doktrin Katolik tradisional. Ketegangan ini menciptakan perbedaan yang tajam antara pendekatan pastoral yang lebih progresif dan konservatif dalam Gereja.