Strategi Pemulihan Ekonomi NTT Ditengah Pandemi Covid-19
“Bila kita berbicara untuk sektor pariwisata, maka kita lihat juga suplay chain yang turut mendukung. Bila kita pergi ke Lelogama dan Bokong, disana itu setiap akhir pekan banyak orang yang berkunjung kesana namun belum ada restoran disana. Ini harus diperhatikan. Harud ada restorannya dan saya juga mau makanan yang disediakan juga harus dari sektor-sektor pendukung di Kabupaten Kupang mulai dari pertanian, perkebunan, dan perikanan yang diantaranya beras, ikan, daging, bawang dan lain-lain. Dengan demikian ada dukungan untuk pariwisata dengan restorannya disana,” jelasnya.
Hadir dalam kesempatan itu Kepala Kantor Bank Indonesia NTT I Nyoman Ariawan Atmaja. Ia mengatakan pemulihan ekonomi akan didukung dengan biaya-biaya perbankan untuk mendorong pengembangan potensi yang ada di NTT.
“Peluang kita untuk memulihkan ekonomi ini ada pada UMKM dan juga potensi yang ada di NTT. UMKM kita sangat banyak dan berpengaruh besar pada ekonomi kita. Total anggaran yang digelontorkan pemerintah untuk pemulihan ekonomi tahun 2020 ini adalah 677 Triliun dan 356 triliun untuk tahun 2021. Kita harus ambil peluang ini untuk pemulihan ekonomi kita dengan potensi Produksi Garam, Kopi, Jambu Mete, dan Sapi,” jelas I Nyoman.