Sosialisasi Program pastoral 2025, Pastor Paroki Nangahure Bebaskan Umat dari Iuran Paroki di Tahun Yubileum 2025
Oleh Dionisius Ngeta, Seksi Komsos Paroki Nangahure
Kedua, Gerekan Pemberdayaan Keluarga. Keluarga adalah embrio yang membentuk KBG. Pemberdayaan keluarga-keluarga Kristiani adalah keniscayaan sebagai modal yang dapat menggerakan KBG sebagai komunitas perjuangan. Ketiga, Gerekan Peduli Sanpukat dan Sekolah-sekolas Katolik di Keuskupan Maumere. Kempat, Mempertahankan Kebijakan Keuangan Satu Pintu (One Gate System). Kelima, Meningkatkan Partisipasi Umat dalam aksi solidaritas.
Keenam, Para Pastor sebagai titik api perlu meningkatkan kapasitas dan solf skill dalam karya pastoral. Ketujuh, Kegiatan Tahun Yubileum 2025. Tahun 2025 harus bisa dimaknai sebagai tahun pertobatan ekologis. Paradigma dan perilaku yang diskriminatif dan tidak adil terhadap alam lingkungan mesti perlahan-lahan berubah. Kedelapan, Galakan Biduk 100 persen. Karya pastoral di Keuskupan Maumere pada saat ini berbasiskan data sehingga pendataan umat di Keuskupan Maumere bebasis data BIDUK (Basis Integrasi Data Umat Keuskupan Maumere.
Dalam sosialisasi tersebut juga disampaikan data Kepala Keluarga (KK) dan jumlah jiwa umat Paroki Nangahure. Per Januari 2025 umat Nangahure terdiri dari 2.631 KK yang tersebar pada lima wilayah pelayanan yaitu Pusat Paroki 1.011 KK, Stasi Urungpigan 410 KK, Stasi Patisomba 333 KK, Stasi Wailiti, 625 KK dan Stasi Waturia 252 KK. Sedangkan jumlah umat secara keseluruhan adalah 10.180 jiwa.