Songsong Era Kedaulatan Digital, Kominfo Lakukan Pengembangan Infrastruktur Digital dari Hulu ke Hilir
Penggelaran di lapisan backbone juga terus dioptimalkan dengan menyambungkan titik-titik fiber optic melalui Palapa Ring yang telah tergelar sepanjang lebih dari 12.400 kilometer. Selain itu, titik-titik fiber optic yang masih belum terhubung juga akan disambungkan melalui Palapa Ring Integrasi sepanjang lebih dari 12.100 kilometer. “Kita perlu menggelar tambahan untuk menghubungkan titik-titik yang belum terhubung. Kita bangun Palapa Ring Integrasi melalui program public-private-partnership,” jelas Menteri Johnny.
Namun demikian, tidak semua wilayah nasional dapat dihubungkan dengan fiber optic, dan oleh karenanya, pembangunan di lapisan middle-mile perlu dilakukan. “Ada wilayah-wilayah yang sama sekali tidak bisa terhubung karena tantangan geografi, tantangan topografi, tantangan logistik, dan lain sebagainya, sehingga kita harus membangun yang disebut dengan microwave-link dan fiber-link,” ujar Menteri Johnny.
Penguatan lapisan middle-mile juga dilakukan melalui utilisasi satelit sebagai salah satu sarana konektivitas. Saat ini, Indonesia menggunakan 9 satelit dengan total kapasitas sebesar 50 Gbps. “Dari proyeksi peta jalan satelit, kita membutuhkan setidaknya satu terabyte per second (Tbps) kapasitas satelit sampai tahun 2030. Saat ini, di dalam pipeline kita, telah ada dua high-throughput satellite yang sedang diproduksi dengan kapasitas 2×150 Gbps Satelit Geostasioner (GEO) atau enam kali kapasitas 9 satelit yang ada, yaitu 300 Gbps,” jelas Menteri Johnny. Kedua satelit tersebut adalah satelit SATRIA-I dan Hot Back-up Satellite yang akan menjangkau 150.000 titik layanan publik yang belum terkoneksi internet di Indonesia.