SMRC : Populisme Islam Mengancam Demokrasi  Indonesia

Saiful menyebut gejala tunduknya legislator dan kepala daerah pada agenda kebijakan syari’ah karena alasan dukungan electoral merupakan karakteristik dari apa yang dikenal sebagai populisme islam, keyakinan bahwa agenda-agenda dan kebijakan-kebijakan berbasis sentiment islam yang diskriminatif terhadap non-islam mendapat dukungan besar dari orang islam.

“Di tangan politisi demikian, Indonesia bisa menjadi Negara syariah tanpa harus ada partai islam yang kuat, tanpa harus dipimpin oleh Presiden yang berideologi Islam, tanpat harus mengubah UUD kita yang inklusif bagi kebhinekaan itu, dan tanpa gerakan bersenjata seperti dilakukan DI/TII,’jelasnya.

“Bila populisme Islam dan Islamisasi Indonesia itu menguat maka kebhinekaan yang menjadi fondasi Negara-bangsa kita menjadi terancam,”pungkas Saiful. (pb-8)

BACA JUGA:
Jokowi Targetkan Investasi Tahun 2023 Capai Rp1.400 Triliun
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More