Si Vis Pacem, Para Pacem! (Catatan Ringan Jelang Debat Pertama Cabup/Cawabup TTU)
Para calon bupati dan wakil bupati diharapkan memiliki kedewasaan, keluasan, kedalaman dan kemutakhiran berpikir untuk memberikan butir-butir pemikiran bernas untuk mengekspresikan suatu visi kepemimpinan membawa TTU ke arah lebih baik dalam dinamika pembangunan yang populis berorientasi rakyat khususnya mereka yang tidak diperhitungkan oleh hegemoni politik, ekonomi atau pendidikan yang tidak menguntungkan posisi mereka yang ada di titik periferi, atau titik nadir yang memprihatinkan.
Pembangunan yang emansipatoris dan rekonsiliatif memang pantas dan urgen diaktualisasikan di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU). Paradigma pembangunan TTU seharusnya (das sollen) berlangsung dan berproses dalam semangat emansipasi dan rekonsiliasi. Kata-kata ini merujuk pada paradigma pembangunan yang holistik, integratif dan inklusif.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) mendefinisikan emansipasi sebagai: 1). Pembebasan dari perbudakan, 2). Persamaan hak dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat (pembukaan ruang dan kesempatan yang luas bagi masyarakat untuk berkembang dalam berbagai dimensi kehidupan). Emansipasi di sini dimaknai sebagai upaya mempartisipasikan atau mengikutsertakan segala entitas masyarakat TTU (Biinmaffo) yang beragam dari aspek usia, gender, tingkat pendidikan, wilayah geografis dan lain-lain dalam roda pembangunan yang dilakukan oleh para pemimpin nantinya di Kabupaten Timor Tengah Utara.