Sense Of Crisis dan Sense Of Belonging, Dari Natal Kristus Kepada Natal Kita

Oleh : Poya Hobamatan

Kondisi-kondisi ini memperlihatkan bahwa ketika kuasa itu dijalani sebagai milik diri sendiri, maka kuasa akan menciptakan tirani sekaligus menjadi pemicu penderitaan massal, pembasmi hak-hak dasar, penghambat masa depan, karena dijalani tanpa hati yang Rahim, tanpa sense of crisis dan sense of belonging. Inilah kuasa yang dihayati Herodes, yang berbuah pada kehidupan diri, keluarga dan kroninya dan kematian bagi masyarakat banyak, termasuk bayi-bayi yang tak bersalah.

Oleh karena itu, natal Kristus merupakan kisah profetis Allah untuk para penguasa dunia agar mengenakan hati Allah, dengan sense of crisis dan sense of  belonging terhadap rakyat yang dilayani, karena kuasa itu adalah amanah, milik Allah yang dititipkan demi kemaslahatan masyarakat.***

BACA JUGA:
Lidah Tak Bisa Bohong Ketika Mampir di Kedai Bakso Kliwon Solo-Nggorang
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More