
Seminari Santo Kamilus Maumere Bangun 65 Rumah Bebas Pasung dan Bedah 7 Rumah Keluarga Tak Mampu di Flores
Beberapa waktu lamanya, lanjut Pater Andi, Robert sempat menjalankan perawatan medis di kampung sampai akhir tahun 2021. “Dan dia mulai pulih. Namun, setelah agak pulih, dia memaksa diri untuk kembali merantau. Dan baru beberapa hari di rantauan, sakit jiwanya kambuh lagi,” katanya.
Pater Andi juga menceritakan bagaimana Seminari St. Kamilus mengetahui keberadaan Robert di mana informasi awalnya dari umat Paroki di mana dia berasal. “Dan ketika kami melakukan kunjungan, kondisi Robert serta keluarganya memang sangat memprihatinkan…. Dia dipasung pada sebuah balok besar di kolong rumahnya. Kedua orang tuanya pun mengungkapkan semua penderitaan yang dialami keluarga akibat ulah Robert, dan bagaimana mereka berjuang untuk bertahan hidup karena kesulitan ekonomi,” katanya.
Setelah memperhatikan kondisi topografi dan lokasi rumah keluarga mereka, lanjut Pater Andi, maka pihak Ordo Kamilian mengalami kewalahan bagaimana menolong Robert dan keluarganya. “Biasanya setiap pasien itu dibangunkan rumah bebas pasung berukuran 3 x 4 meter yang terpisah dari rumah keluarganya. Tetapi, dalam kondisi Robert, satu-satunya kemungkinan adalah membangun bilik berukuran 3×4 meter di kolong rumah mereka, disertai perlengkapan toiletnya, di mana dia tak akan perlu dipasung lagi, sambil menjalankan pengobatan,” kata Pater Andi.
