Selamat Bertugas Mgr. Maksimus Regus, Ut Mundus Salvetur Per Ipsum
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku, dan Umat Paroki Santa Maria Ratu Rosari Reo)
Sejarah gereja mencatat bahwa misi gereja katolik di Flores secara intensif dibuka pada tahun 1860 di mana saat itu, Prefek Apostolik Hindia Belanda Mgr. Petrus Francken yang berkedudukan di Jakarta (Batavia) mengirim Reverindus Dominus (RD). J.P.N. Sanders ke Larantuka. RD. Sanders saat itu berkarya setahun di Larantuka, dan pada tahun 1861 ia kembali ke Jakarta (bdk. Artikel Sejarah Ringkas Gereja Lokal Keuskupan Ruteng dalam Buku Kenangan Tahbisan Uskup Ruteng Mgr. Hubertus Leteng 14 April 2020 halaman 42-59 dan Artikel Sejarag Misi Katolik Keuskupan Maumere dalam Buku The King’s Good Servant But God’s First –Kenangan 50 Tahun Pasthorus Maumere Karya Walburgus Abulat, Egenius Moa dan Jack Herin hal 1-7).
Misi yang dimulai RD. Sanders kemudian dilanjutkan oleh RD. F.J.W. Fransen. RD. Fransen kemudian, tepatnya pada tahun 1862 mendirikan sekolah pertama untuk masyarakat Flores yang berlokasi di Larantuka.
Setahun kemudian, otoritas kongregasi SJ mengutus Reverendus Pater (RP) G. Metz, SJ ke Larantuka, Flores. Kedatangan misionaris Kongregasi SJ ini membuka lembaran baru karya Kongregasi Serikat Yesus (SJ) di Nusa Tenggara.