Sejenak di Bukit Hati

Puisi-puisi berikut ini adalah karya Tinyo Tali Meta. Ia Seorang imam misionaris Serikat Sabda Allah (SVD) yang sedang bermisi di México. Pengagum dan peminat Sastra universal, dan lebih khusus lagi, Sastra Amerika Latin

Seperti mimpi buruk sehari setelah tenunan tangan ibu penuh kasih diangkat-angkat di tubuh paling tinggi dengan meriah hingga melayang-layang ke langit biru ditatap kagum jutaan anak-anak ibu pertiwi, kamu datang seperti kilat di siang bolong merabik kulit tanah dan menggoyakkan akar-akar masa lalu kami yang tertanam lama puluhan tahun silam. Katamu penuh kepercayaan setinggi langit dan sebesar bumi bahwa kesejahteraan hidup harus ditegakkan seperti rumah berbintang lima di antara gubuk-gubuk beratap lowong setelah hujan batu yang lebat.

Aduh! Suara para penguni melompat-lompat dan terputus-putus, seperti kambing digorok parang berkarat, terapung-apung di dahan airmata kering dan jatuh ke mulut gelas beraroma coklat di tangan anak-anak bapa. Wah, masalahnya menggelembung seperti kabut putih di kepala gunung tentang bahagiamu di belakang mata uang dan bahagia kami di bawah mata langit. Karena hingga kini, anak-anak kami berlari ingus melelehkan bahagia di belakang gasing kayu asam dan anak-anakmu bermuka cemberut dicampur amarah tak puas duduk seperti ikan kekeringan air di depan mainan palsu keluaran terakhir. (Santiago de Anaya, 25/08/2020).

BACA JUGA:
Puisi Ronaldus Jehatu*
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More