Sejenak di Bukit Hati
Puisi-puisi berikut ini adalah karya Tinyo Tali Meta. Ia Seorang imam misionaris Serikat Sabda Allah (SVD) yang sedang bermisi di México. Pengagum dan peminat Sastra universal, dan lebih khusus lagi, Sastra Amerika Latin
Oleh : Tinyo Tali Meta
ADUH!
Sunyi di awal hari muda. Pecahan suara anak-anak kampung kalereng terhambur dari satu gubuk ke gubuk yang lain, beratap lontar tua, sudah lama kering dan lapuk perlahan-lahan di gilas waktu. Mengendus gaung tabrakan sendok dan piring kaleng dibawa tiupan angin musim berlabuh di kaki gunung yang subur melulu di mata daun kelor dan di moncong sapi parung.
Tak lama kemudian tersiram kabar dari awan hitam di atas punggung tanah, pijakan kaki-kaki telanjang para penghuni berhati kapas dan berwajah udik. Kami punya embun subur untuk masa depan. Lihat saja di kelopak mentari yang jatuh tersangkut di rambut dedaunan. Jangan kamu petik paksa dari ketiak tanah dan lari potong di lorong-lorong harian kami. Di sini masih tersimpan masa lalu kami dan mimpi yang kental. Hati kami gemetar ketika menangkap basah bayanganmu yang penuh duri jatuh tercecer di sekeliling rumah kami.