
Sayap Sayap Garuda Antara Cidahu dan Depok
Oleh Gerard N. Bibang, alumnus IFTK Ledalero, pernah bekerja di Deutsche Welle di Koeln dan Radio Nederland Wereldomroep di Hilversum, sekarang tinggal di Jakarta.
Oh… ke manakah cinta awal mula yang dipadatkan dalam Pancasila yang adalah jiwa dan nafas bagi semua?
Kabut berkanjang di langit Cidahu
Melumat cinta menjelma benci
Mekanisme semesta menggema dalam bisu
Sesuatu akan dibalas sesuatu
Kalau bukan sekarang, pasti suatu saat nanti
Patahkkan salib itu,
Jadikan serpihan-serpihannya membekas di daun-daun kering
Tindakah semesta tak pernah kau tahu
Dari Cidahu ke Depok
Sayap-sayap garuda ditarik ke titik nol
Dari paru garuda terdengar suara:
“Hei anak-anak nusantara,
Kalau kau rebut hak mereka.
Akan kubatalkan kebahagiaanmu
Hingga ke anak-cucumu.
Kalau kau haus darah mereka,
Akan kutagih darah itu,
Jangan dungu, jangan bebal!” ***
(gnb: tmn aries:jkt:minggu:6.7.2025)