
Salib, Ketulusan Menderita
Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero; Tinggal di Labuan Bajo
Sisi Kemanusiaan Yesus
Kalau menyimak dengan saksama peristiwa di taman Getsemani dalam injil sinoptik (Matius 26:3646, Markus 14:3242, dan Lukas 22:39-46), dapat dilihat dengan jelas pergolakan batin Yesus yang begitu hebat. Yesus bergumul dengan dua pilihan yaitu menerima atau menolak penderitaan (hukuman salib), yang oleh penulis injil menyebutnya dengan cawan, yang akan dihadapi-Nya. Dengan demikian pergumulan batin yang hebat itu mempunyai alasan yang mencukupi dengan deskripsi hukuman salib tadi.
Tentang penderitaan-Nya, ketiga penulis injil Sinoptik mengisahkan, Yesus sudah mengetahuinya dan Dia memberitahukannya kepada para murid-Nya sebanyak tiga kali. Pemberitahuan yang pertama dapat ditemukan dalam teks Lukas 9:22-27, Matius 16:21-28, Markus 8:31-9:1. Di sini saya kutip ayat yang dengan jelas mengatakannya: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahi Taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga.” (Luk. 9:22).