Salib, Ketulusan Menderita
Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero; Tinggal di Labuan Bajo
Dengan kata lain, Buah ketulusan itu adalah adanya kelegaan menerima penderitaan, kelapangan hati menanggung pahit getirnya pengalaman hidup yang menyesakkan dada.
Ketulusan telah mengubah kebimbangan menjadi kepastian, menggantikan balas dendam dengan pengampunan, penyesalan dengan belas kasihan, kekalahan dengan kemenangan, kemalangan dengan keberuntungan, kebencian dengan cinta, kesedihan dengan kegembiraan, kesesatan dengan kebenaran, kegelapan dengan terang, kematian dengan kehidupan (lih. Doa St. Fransiskus Asisi).
Dalam Yesus ada harapan, kepastian, kebenaran, kegembiraan, keadilan, solusi, kebangkitan, keselamatan, kehidupan. Dalam iblis hanya ada kesedihan, keputusasaan, kesesatan, kebohongan, kehancuran, kebobrokan, kepunahan, kemusnahan, kebinasaan, kematian.
Seturut ajaran iman katolik, penderitaan kita yang disatukan dengan penderitaan Kristus mendapat arti yang mendalam. Dan Hal itu menjadi persembahan yang berkenan di hadapan Allah demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.