
Salib, Ketulusan Menderita
Oleh Arnoldus Nggorong, Alumnus STFK Ledalero; Tinggal di Labuan Bajo
Dengan lain perkatan, jalan salib adalah jalan penebusan, jalan keselamatan. Sebab melalui salib manusia ditebus dan diselamatkan. Sedangkan jalan yang ditawarkan dunia adalah jalan kesenangan, jalan keputusasaan, jalan kebinasaan. Di sana hanya terdapat ratapan dan kertakan gigi (bdk. Mat. 13:42; 25:30).
Tulus Menderita
Setelah melewati beberapa saat kebimbangan dan berhasil menaklukkannya, Yesus memilih jalan salib. Yesus memutuskan mengikuti kehendak Bapa yang telah mengutus-Nya ke dunia (bdk. Yoh. 6:38). Yesus mengabaikan godaan keinginan diri sendiri (keinginan daging). Yesus sungguh menyadari tugas perutusan Bapa-Nya sebagai pilihan pertama dan terutama bagi diri-Nya dan bagi nasib umat manusia. Sebab pada Yesuslah nasib manusia dipertaruhkan.
Tentang nasib umat manusia di tangan Yesus sudah diramalkan oleh Simeon saat Yesus dipersembahkan dalam bait Allah yang terungkap dalam kata-kata berikut: “Sesungguhnya Anak ini ditentukan untuk menjatuhkan atau membangkitkan banyak orang di Israel” (Luk. 2:34).