ROMO KAREL JANDE DALAM NARASI TOROK
Pada robo tuak, engkau berucap tentang saudari dan saudaramu, ialah semesta dan lima samudera, langit di atas dan bumi di sini. Melihat caramu berdoa, begitu pulalah imanmu, yang engkau warisi dari leluhurmu di desa Pong Lale, Sampar, yang ketika membuka lingko*, engkau dan orang-orangmu memohon izin pada tanah, batu, tali, kayu dan lain-lainnya lalu engkau sirami mereka dengan tuak. Mereka-mereka adalah totalitas dirimu. Tak terpisah hingga jasadmu diarak ke liang kubur. Salah satu pun mereka engkau gadaikan demi uang dan janji kesejahteraan, maka engkau memuncratkan darah dari nadimu hingga mati.
Pada robo tuak, engkau mendaraskan spiritualtias saudara dan saudari kepada siapa saja, tidak perlu menjadi berlebih, dalam nilai, angka dan lagak-laku. Pada robo tuak, hidup ini, yah, menjadi being, bukan having. Kalau pun having diberikan, itu hanyalah bonus dari Tuhan yang ditatakan di atas being. Maka having menjadi tanpa arti jika tanpa being.
*
* robo = kendi
* tuak = arak, minuman beralkohol
* lingko = lahan kebun