Reksa Pastoral Keuskupan Agung Ende, Dari Ndona Ende untuk Indonesia dan Dunia
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Penulis Buku Karya KemanusiaanTidak Boleh Mati, dan Anggota Biro Komsos Keuskupan Maumere)
Melalui semangat komunitas perjuangan, maka partisipasi umat keuskupan ini semakin meningkat pada pelbagai bidang, khususnya bidang personalia dan finansial.
Pada masa tugas kegembalaannya, Mgr. Abdon Longinus da Cunha juga memperhatikan secara khusus karya Pendidikan Katolik dengan memprakarsai dan menyelenggarakan Musyawarah Pendidikan Katolik (Musdikat) pada tahun 1997.
Satu hal yang perlu dicatat pada masa kepemimpinan Mgr. Longinus da Cunha, mulai digencarkan proses pemekaran Keuskupan Agung Ende menjadi Keuskupan Maumere dan Bajawa.
Berkat doa semua pihak, maka Tahta Apostolik menetapkan pembentukan Keuskupan Maumere dan mengangkat seorang imam diosesan Keuskupan Agung Ende RD. Vincentius Sensi Potokota menjadi Uskup Pertama Keuskupan Maumere. pada tanggal 14 Desember 2005
Setahun kemudian setelah kabar gembira ini, Mgr. Abdon Longinus da Cunha meninggal dunia.Untuk mengisi lowongan tugas Tahta Uskup Agung Ende, maka otoritas gereja mempercayakan Vikaris Jenderal KAE RP. Yosef Seran, SVD sebagai Administrator Diosesan dari tahun 2006-2007,