Rasa Bangga, Malu Dalam Percakapan Tatap Muka, Serta Dampaknya Terhadap Kesehatan

Oleh: Yustinus Suhardi Ruman*

Dalam kehidupan sehari-hari banyak orang merasa diri malu dengan diri mereka sendiri. Rasa malu merupakan emosi negative. Rasa malu membuat seorang individu menarik dari dari pergaulan yang terbuka dengan orang lain. Selain itu, rasa malu juga menyebabkan seorang individu cenderung mencurigai, menghakimi orang lain memiliki gambaran yang buruk terhadap mereka. Padahal sebetulnya, kecurigaan tersebut hanya merupakan proyeksi perasaan buruk terhadap diri mereka sendiri.

Kalaupun mereka terlibat aktif dalam interaksi tatap muka tersebut, mereka menyembunyikan identitas mereka dalam sebuah keramahan yang tidak riil, palsu. Seyuman dan tawa mereka cenderung di rasa berat, asing dan aneh. Mereka merasa malu karena mendefinisikan diri sebagai yang kurang dan lemah. Kurang dan lemah karena sakit, kurang dan lemah karena cacat, kurang dan lemah karena miskin, dan lain sebagainya.

Mengalami diri sebagai yang kurang, lalu kemudian menjadi malu seperti yang disinggung sebelumnya dapat mendorong orang untuk marah pada diri sendiri, dan juga marah terhadap orang lain.

BACA JUGA:
Gawat! Kualitas Udara Jakarta Terburuk Ke-2 Dunia 
Berita Terkait
1 Komen
  1. joe andre berkata

    Opening film ini yang menarik om 😆

Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More