Rasa Bangga, Malu Dalam Percakapan Tatap Muka, Serta Dampaknya Terhadap Kesehatan
Oleh: Yustinus Suhardi Ruman*
Sebaliknya, Whip ia cenderung berbohong. Sebagai seorang pilot, Whip juga adalah seorang alkoholik. Bahkan setelah ke luar dari Rumah Sakit beberapa kali ia tidak terkontrol dan mabuk.
Oleh karena itu, otoritas keamanan mengaitkan kecelakaan pesawat dengan perilaku Whip yang peminum. Namun, ia berbohong diri dan tidak mengakui dirinya alkoholik.
Untuk kepentingan artikel ini, saya menghentikan kisah film Flight tersebut pada penggalan cerita sebagaimana dideskripsikan di atas.
Satu pertanyaan godaan untuk kita renungkan. Bagaimana perasaan kita kalau merasa terpilih untuk sesuatu yang tidak sanggup kita tolak? Pria penderita cancer dalam film tersebut merasa bangga. Sekali lagi karena ia terpilih.
Pesan dari penggalan cerita Film tersebut yang mau ditunjukkan pada artikel ini adalah bahwa setiap orang yang terlibat dalam sebuah perjumpaan face to face selalu berada dalam dan berasal dari sebuah konteks tertentu. Whip adalah seorang alkoholik yang dituduh mabuk saat menerbangkan pesawatnya yang kemudian jatuh, demikian juga Nicole. Lalu orang yang merasa terpilih itu berada dalam konteks cancer.
Opening film ini yang menarik om 😆