Quo Vadis Kurikulum Merdeka Belajar dan Projek Profil Pelajar Pancasila: Menanti Kurikulum Baru Untung atau Buntung?

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Pernah Mengajar di SMAS Katolik Santo Klaus Kuwu dan Seminari Tinggi Claret Kupang)

Membangun kesadaran siswa untuk bersikap  dan berperilaku ramah lingkungan, serta mencari solusi dari masalah lingkungan adalah fokus utama dari tema ini.

Kedua, kearifan lokal. Krisis identitas diri akibat lunturnya budaya dan kearifan lokal masyarakat menjadi  salah satu isu yang sedang dihadapi bangsa Indonesia. Untuk mengatasinya, maka dipilihlah tema ini  dengan harapan dapat membangun rasa ingin tahu  dan kemampuan inkuiri melalui eksploirasi tentang budaya dan kearifan lokal masyarakat sekitar atau pun daerah  tersebut.

Untuk kegiatan tema kearifan lokal ini guru dapat menyesuaikannya dengan kearifan lokal masing-masing daerah.

Ketiga, Bhineka Tunggal Ika. Pada tema Bhineka Tunggal Ika ini, siswa diajak untuk lebih mengenal belajar membangun dialog penuh hormat tentang keberagaman kelompok agama  dan kepercayaan yang dianut oleh masyarakat sekitar dan di Indonesia serta nilai-nilai ajaran yang dianutnya.

Selain itu, tema ini juga mengajarkan siswa untuk lebih kritis  dan reflektif  dalam menelaah  berbagai stereotip negatif yang biasanya dilekatkan pada satu kelompok agama, serta dampak yang  dapat ditimbulkan jika terjadi konflik dan kekerasan.

BACA JUGA:
Mempertimbangkan Pendelegasian Perempuan dalam Proses Adat Perkawinan di Sikka
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More