Quo Vadis Kurikulum Merdeka Belajar dan Projek Profil Pelajar Pancasila: Menanti Kurikulum Baru Untung atau Buntung?

Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Pernah Mengajar di SMAS Katolik Santo Klaus Kuwu dan Seminari Tinggi Claret Kupang)

Pertama, lebih sederhana dan mendalam. Kurikulum merdeka  lebih terfokus  pada materi yang esensial dan pengembangan kompetensi peserta  didik pada fasenya. Proses pembelajaran diharapkan lebih mendalam, bermakna, tidak terburu-buru dan menyenangkan.

Kedua, Lebih merdeka. Bagi peserta didik khususnya  jenjang SMA tidak ada program peminatan  di SMA sehingga peserta didik memilih mata pelajaran sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.

Guru yang diharapkan mengajar sesuai tahap capaian dari perkembangan  peserta didik. Sekolah pun memiliki wewenang untuk mengembangkan dan mengelola kurikulum pembelajaran sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan dan peserta didik.

Ketiga, lebih relevan dan interaktif. Pembelajaran melalui kegiatan projek memberikan kesempatan lebih luas kepada peserta didik untuk secara aktif mengeksplorasi isu-isu aktual misalnya isu lingkungan, kesehatan, dan lainnya sehingga dapat mendukung pengembangan karakter dan kompetensi profil pelajar pancasila.

 

Sekilas Projek Penguatan Profil Pelajar Pancasila

BACA JUGA:
Api Lalap 1 Unit Rumah Kontrakan di Maumere, Uang Rp12 Juta Persiapan Sambut Baru Ludes Terbakar, dan Keluarga Penghuni Tersisa Pakaian di Badan
Berita Terkait
Tinggalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan ditampilkan.

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.

This website uses cookies to improve your experience. We'll assume you're ok with this, but you can opt-out if you wish. AcceptRead More