Quo Vadis Kurikulum Merdeka Belajar dan Projek Profil Pelajar Pancasila: Menanti Kurikulum Baru Untung atau Buntung?
Oleh Walburgus Abulat (Jurnalis, Pernah Mengajar di SMAS Katolik Santo Klaus Kuwu dan Seminari Tinggi Claret Kupang)
Keenam, memberikan bimbingan tekhnis dan super visi di bidang peserta didik, pembelajaran, sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
Ketujuh, merumuskan izin penyelenggaraan satuan pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar dan menengah yang diselenggarakan perwakilan negara asing atau lembaga asing.
Kedelapan, melaksanakan evaluasi dan pelaporan di bidang peserta didik, pembelajaran, sarana dan prasarana, tata kelola dan penilaian pada pendidikan anak usia dini, pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan khusus, pendidikan keaksaraan, dan pendidikan kesetaraan.
Quo Vadis Kurikulum Merdeka Belajar dan P5?
Sejarah mencatat, khususnya di bidang kementerian Pendidikan, hampir setiap pergantian pucuk pemerintah di negeri ini selalu ada perubahan kurikulum.
Sebagaimana kita ketahui bahwa hingga usai RI ke-79, ada belasan kurikulum yang pernah diterapkan di Indonesia. Di antaranya Kurikulum Rencana Pelajar 1947, Kurikulum Rencana Pelajar Terurai 1952, Kurikulum Rencana Pendidikan 1964; Kurikulum 1968, Kurikulum 1975; Kurikulum 1984; Kurikulum 1994; Suplemen Kurikulum 1999; Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) tahun 2004, Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) 2006, Kurikulum 2013 (K-13), dan terbaru Kurikulum Merdeka yang mulai diterapkan sejak tahun 2022.