Puisi-puisi Gerald Bibang
WAHAI LARON-LARON DI LANGIT KERANGA
di atas telapak dua jari
aku tulis sebuah puisi
tentang dosa asal
yang bermula dari lupa
dulu berjuta-juta simpati mengalir
engkau pun jadi orang nomor satu
di tempat berbunga warna warni ini
khasiat puisi dua jari
kini aku tulis lagi puisi:
“jangan percaya kepada orang-orang yang katanya dari ibukota pusat kekuasaan dan kecerdasan, yang menganggap diri paling tahu dan suci; mereka-mereka hanyalah laron-laron yang beterbangan, yang menyebut diri ahli yang bikin orang lain mati; ataukah engkau sudah mulai lupa saking enaknya berjoget ria dan termakan oleh diplomasi meja makan?”
wahai laron-laron di langit Keranga
aku tulis lagi puisi ini bukan di telapak dua jari
tapi di rahim nusa bunga darimu berasal
tentang dosa Adam yang berawal dari nafsu menjadi tuhan
hanya dalam hitungan detik
tentang dosa warisan yang berawal dari lupa sejarah
hitu wa’p ga, lihatlah sudah, dua jarimu dikerangkeng rantai
sanubarimu menjelma bui mengkrangkeng jiwa
hitu wa’p ga, kebenaran itu, kini, menyapamu
kalau engkau tidak bisa bikin apa-apa buat rahim ibumu
kenapa harus mencuri lagi apa yang dipunyai ibumu
kenapa harus menguras air susunya, satu-satunya yang ia punya
yang telah membuatmu gagah dan tambun?
Puisinya Bagus